Jakpro Targetkan ITF Sunter Beroperasi Pada 2027
Jakarta, Dekannews - PT Jakarta Propertindo Perseroda (Jakpro) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diamanahkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjalankan pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) pertama di Indonesia yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara.
Hal ini menjadikan ITF sebagai proyek strategis nasional (PSN) dalam bidang energi, sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Sampah.
VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarief mengatakan, beberapa hal telah dilakukan sejak tahun 2019 dan terkait pembangunan fisik, ITF Sunter direncanakan untuk berjalan selama tiga tahun dengan target operasi di tahun 2027. Pembangunan ITF sendiriakan dijalankan oleh salah satu anak usaha Jakpro, yaitu PT Jakarta Solusi Lestari (JSL).
“Pada tahun 2019 kami sudah melakukan kegiatan pra-development juga aktivitas studi atau kajian sebagai input untuk memperoleh perizinan, sehingga 2019 kami sudah memperoleh perizinan amdal (analisis dampak lingkungan) lalu lintas dan izin mendirikan bangunan (IMB),” ujar Syachrial melalui siaran resminya, Sabtu (24/12).
Sejak akhir tahun 2021, Jakpro dan JSL terus menjajaki berbagai model kerjasama pendanaan dengan berbagai pihak, serta mengupayakan perijinan dan kerjasama dengan offtaker, yaitu PLN, agar tetap terjaga dan terlaksana. Sejauh ini, JSL telah mengantongi ijin usaha pengelolaan pembangkit listrik (IUPTL) sebagai landasan pengerjaan pembangunan dan pengoperasian ITF pada pertengahan tahun ini.
Kini, perkembangan ITF Sunter ini juga sedang memasuki tahap akhir seleksi pemilihan mitra. Sejak awal seleksi, terdapat total 10 calon mitra yang ikut serta dalam proses pemilihan. Pada tahap akhir seleksi ini, Jakpro akan memilih satu mitra yang akan ditetapkan menjadi Konsorsium bersama dengan PT JSL untuk membangun ITF Sunter.
Di sisi lain, pembangunan ITF di Jakarta sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan kota yang berkelanjutan. Mengingat produksi sampah di Jakarta sangat tinggi, yaitu 7.000 hingga 8.000 ton per hari.
"Pembangunan ITF Sunter bakal menggunakan teknologi ramah lingkungan sesuai standar tertinggi yakni EURO 5. Berdasarkan studi kelayakan, ITF Sunter diprediksi dapat mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280.000 MW per tahun," jelasnya.
Syachrial juga meyakinkan bahwa selama ini pihaknya tidak tinggal diam, dan terus mengupayakan ter-realisasinya kegiatan strategis yang telah diamanahkan kepada JSL, dan tentunya dengan kerjasama dan kolaborasi dari para stakeholders agar tujuan utama untuk mewujudkan kota Jakarta yang lebih layak huni (livable city), melalui pengelolaan sampah menjadi energi, dapat segera tercapai.
“Menjelang penghujung tahun 2022 kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung berjalannya proyek ini. Mohon doa restu dari seluruh stakeholders agar pengerjaan ITF Sunter dapat berjalan dengan baik di tahun depan,” jelasnya. EDI